Kualitas Bahasa dan Gaya Akademik dalam Penulisan Artikel Hukum

WhatsApp Image 2025-09-16 at 17.41.41

Menulis artikel hukum bukan sekadar menyusun kumpulan pasal atau teori, melainkan menyampaikan gagasan dengan cara yang sistematis, jelas, dan meyakinkan. Salah satu aspek penting yang sering kali menentukan diterima atau tidaknya sebuah artikel di jurnal akademik adalah kualitas bahasa dan konsistensi gaya penulisan. Bahasa hukum yang baik bukan hanya harus baku dan sesuai kaidah, tetapi juga komunikatif sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan tepat oleh pembaca lintas disiplin maupun lintas negara.

Kualitas bahasa mencakup ketepatan diksi, kejelasan struktur kalimat, serta konsistensi penggunaan istilah hukum. Misalnya, penulis harus konsisten menggunakan istilah “otoritas” daripada bercampur dengan istilah “lembaga” atau “institusi” tanpa kejelasan makna. Begitu pula penggunaan bahasa asing atau istilah Latin harus disertai penjelasan, agar artikel tetap inklusif bagi pembaca dari berbagai latar belakang akademik.

Di sisi lain, gaya akademik menuntut penyajian argumentasi yang logis, kritis, dan berbasis bukti. Artikel hukum yang baik tidak berhenti pada deskripsi norma, tetapi mengembangkan analisis, membandingkan dengan praktik di negara lain, serta mengajukan solusi inovatif. Untuk mencapai hal ini, penulis harus mampu memadukan gaya penulisan normatif dengan gaya analitis yang lugas dan terstruktur.

Selain itu, gaya akademik juga menuntut kepatuhan terhadap etika sitasi. Setiap ide, teori, maupun data yang berasal dari pihak lain wajib disebutkan secara jelas, baik dengan footnote maupun sistem in-text citation, sesuai dengan gaya selingkung jurnal (misalnya APA, OSCOLA, atau Chicago). Pelanggaran terhadap prinsip ini tidak hanya menurunkan kualitas akademik, tetapi juga berpotensi menimbulkan tuduhan plagiarisme.

Dengan demikian, kualitas bahasa dan gaya akademik menjadi kunci utama agar artikel hukum tidak hanya bernilai ilmiah, tetapi juga relevan dan berpengaruh dalam diskursus hukum. Penulis perlu berlatih secara berkesinambungan, membaca karya ilmiah mutakhir, serta terbuka terhadap umpan balik dari reviewer dan pembaca. Pada akhirnya, bahasa yang jelas dan gaya akademik yang konsisten akan menjadikan artikel hukum lebih layak untuk dipublikasikan dan memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu hukum di Indonesia maupun di ranah internasional.